Monthly Archives: January 2020

Pengusaha Industri Media Sukses Indonesia

Pengusaha Industri Media Sukses Indonesia – Terdapat banyak sekali konglomerat dalam industri media yang kaya raya dan sukses di Indonesia. Namun, yang benar-benar pernah berprofesi sebagai pekerja media dan kemudian menjadi pengusaha di bidang tersebut mungkin bisa dihitung jari. Berikut ini terdapat lima pengusaha yang sukses dalam industri media dan dapat menjadi inspirasimu.

Para konglomerat ini tidak hanya sukses dalam mengelola bisnis medianya hingga terkenal seperti saat ini. . Namun, mereka berjuang dan berkarir dari bawah untuk mengembangkan karirnya sebagai pelaku media sekaligus menjadi pengusaha di industri media. Yuk cek. idn play

1. Jakob Oetama

Pengusaha Industri Media Sukses Indonesia

Pria kelahiran 1931 ini merupakan wartawan senior yang akhirnya menjadi konglomerat pemilik Kompas Gramedia Group. taruhan bola

Selain Harian Kompas, beberapa media yang ada dibawah naungan Kompas Gramedia Group antara lain Tribun, Kontan, dan Warta Kota. Selain itu, grup ini juga membawahi media online Kompas.com, Kompas.id dan Tribunnews. americandreamdrivein.com

Untuk penerbitan majalah, jangan ditanya, grup ini paling banyak menerbitkan majalah baik terbitan sendiri ataupun berafiliasi dengan majalah luar.

Tidak hanya sampai di situ, Jakob Oetama pun sukses dalam bidang jaringan penerbit buku macam Gramedia, Elexmedia, Penerbit Buku Kompas dan lainnya.

Grup ini juga memiliki bisnis penyiaran seperti Kompas TV, Gramedia TV hingga radio Sonora, Motion Radion dan Smart FM.

Selain bergerak di bidang media, Grup Kompas juga sukses melebarkan sayap usahanya pada bidang perhotelan, manufaktur dan event. Salah satu di antaranya ada yang sudah menjadi perusahaan publik, yakni PT Dyandra Media International Tbk, yang bergerak di bidang penyelenggara acara.

2. Dahlan Iskan

Pengusaha Industri Media Sukses Indonesia

Salah satu wartawan yang ketiban untung menjabat sebagai Menteri BUMN era Presiden SBY adalah Dahlan Iskan. Seseorang dengan sosok sederhana yang dari kecil pun sudah hidup susah yang saat ini menjadi pengusaha media sukses di bawah bendera Jawa Post Group. Hampir di seluruh kota atau kabupaten, surat kabar Radar sangat laku keras seperti kacang goreng. Tidak kalah dengan media lain,Jawa Pos juga mengembangkn media onlinenya mulai dari Jawapos.com dan JPPN.com. Diketahui belakangan ini, Jawa Pos turut mengembangkan bisnis medianya dalam bidang penyiaran yakni Jawa Pos TV.

Khusus untuk di daerah, Jawa Pos telah lebih dulu memiliki siaran televisi seperti JTV Surabaya, Batam TV dan Riau TV.

3. Budiono Darsono

Menampilkan media dengan gaya yang lebih terbaru, Kumparan langsung menggebrak perindustrian media di Indonesia. Kumparan juga selalu ramai dibicarakan masyarakat.. Portal berita dengan tampilan yang mirip dengan media sosial ini memiliki sejumlah nama besar di belakangnya. Salah satunya Budiono Darsono.

Nama Budiono Darsono di industri media memang sudah tidak asing. Ia dikenal sebagai salah satu pelopor portal berita online Detik.com pada 1998.

Di Detik.com, Budiono berhasil mengembangkan portal online berita nomor satu yang tak terkalahkan.

Puas berkarir selama 18 tahun di Detik.com, Budiono akhirnya mengundurkan diri dan mendirikan Kumparan. Ia menarik beberapa orang berpengaruh yang pernah menjadi partner kerjanya selama di Detik, untuk bergabung di Kumparan.

Saat ini, ia didaulat menjadi Presiden Komisaris Kumparan. Portal berita yang baru seumur jagung ini sudah memeroleh suntikan modal dari Grup Djarum. Kabarnya, Kumparan juga telah mendapat investasi dari Go-Jek.

4. Wishnutama

Nama Wishnutama belakangan semakin populer setelah didapuk menjadi tim kreatif Asian Games 2018. Di industri media, Wishnutama merupakan sosok yang diacungi jempol karena dianggap lihai melahirkan program-program televisi yang banyak digemari masyarakat.

Karir Wishnutama di dunia media berawal ketika ia menjadi Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat. Ia lalu menjabat Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston sampai 1994. Semua posisi yang ia emban dilakoninya dari nol.

Ia kemudian kembali ke Indonesia dan mendapat tawaran kerja sebagai Supervisor On Air Promotion di Indosiar pada 1994. Tak berselang lama, karirnya menanjak menjadi Production Assistant, Executive Producer News serta Production Division dan Production Manager.

Pada 2001 ia memilih berkiprah di Trans TV, televisi milik taipan Chairul Tanjung dari posisinya sebagai Kepala Divisi Produksi, Direktur Operasional, Wakil Direktur Utama hingga menjadi CEO Trans TV.

Beberapa program yang membesarkan Wishnutama di Trans antara lain Extravaganza, Opera Van Java, On The Spot dan Dunia lain. Ia sempat mengantongi penghargaan sebagai CEO terbaik Indonesia pada 2015 dan beberapa penghargaan bergengsi dari Asian Television Award dan Panasonic Awards.

Karir Wishnutama di Trans TV hanya bertahan hingga 2012. Tak lama setelah itu, ia mendirikan NET TV di bawah naungan PT Net Mediatama Televisi. Di televisi ini, sepak terjang Wishnu sebagai CEO semakin berkembang dengan menghadirkan banyak tayangan favorit masyarakat salah satunya Initalkshow.

Kesuksesan ketika di Trans TV ia hadirkan kembali di NET. Ia dinilai sebagai pelopor televisi hiburan masa kini di Indonesia dengan kemasan baru.

5. Wishnutama

Nama Wishnutama belakangan semakin populer setelah didapuk menjadi tim kreatif Asian Games 2018. Di industri media, Wishnutama merupakan sosok yang diacungi jempol karena dianggap lihai melahirkan program-program televisi yang banyak digemari masyarakat.

Karir Wishnutama di dunia media berawal ketika ia menjadi Production Assistant di New England Cable News Amerika Serikat. Ia lalu menjabat Assistant Director On Air Promotion di WHDH-TV, Boston sampai 1994. Semua posisi yang ia emban dilakoninya dari nol.

Ia kemudian kembali ke Indonesia dan mendapat tawaran kerja sebagai Supervisor On Air Promotion di Indosiar pada 1994. Tak berselang lama, karirnya menanjak menjadi Production Assistant, Executive Producer News serta Production Division dan Production Manager.

Pada 2001 ia memilih berkiprah di Trans TV, televisi milik taipan Chairul Tanjung dari posisinya sebagai Kepala Divisi Produksi, Direktur Operasional, Wakil Direktur Utama hingga menjadi CEO Trans TV.

Beberapa program yang membesarkan Wishnutama di Trans antara lain Extravaganza, Opera Van Java, On The Spot dan Dunia lain. Ia sempat mengantongi penghargaan sebagai CEO terbaik Indonesia pada 2015 dan beberapa penghargaan bergengsi dari Asian Television Award dan Panasonic Awards.

Karir Wishnutama di Trans TV hanya bertahan hingga 2012. Tak lama setelah itu, ia mendirikan NET TV di bawah naungan PT Net Mediatama Televisi. Di televisi ini, sepak terjang Wishnu sebagai CEO semakin berkembang dengan menghadirkan banyak tayangan favorit masyarakat salah satunya Initalkshow.

Kesuksesan ketika di Trans TV ia hadirkan kembali di NET. Ia dinilai sebagai pelopor televisi hiburan masa kini di Indonesia dengan kemasan baru.

Sebagai menjadi pemiliki dari stasiun televisi NET, belakangan dikabarkan bahwa Wishnutama pun menjabat sebagai komisaris dalam media Kumparan, yaitu sebuah media online gaya baru yang saat ini sedang naik daun di kalangan masyarakat.

Media Digital Indonesia Terpopuler

Media Digital Indonesia Terpopuler – Seiring dengan perkembangan teknologi, industri pun berkembang. Tentu saja, salah satunya adalah industri media. Dengan ini, kita juga seiring melihat perkembangan industri media dari segi kreativitas hingga teknologi.

Sekarang, kita sudah sadar betul bahwa media dengan tampilan konten beragam serta variatif sudah dapat diakses lewat berbagai macam kanal dan bentuk mulai dari blog, website, visual grafis hingga video. Apa saja sih, contoh medianya? idnplay

Kali ini, Crafters merangkum 10 media yang terbukti telah bertahan, berkembang serta lahir seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin mumpuni. Tentunya, media-media ini menyediakan jasa sponsored article untuk para klien yang tertarik untuk menempatkan iklan di media tersebut.

1. Tempo.co

Media Digital Indonesia Terpopuler

Tempo dalam bentuk majalah merupakan media asal Indonesia yang pertama kali tidak memiliki afiliasi dengan pemerintah. Diprakarsai oleh Goenawan Mohamad dan Yusril Djalinus pada tahun 1969, awalnya majalah ini bernama Ekspres. Namun, karena perbedaan prinsip antara jajaran redaksi dan pihak pemodal, Goenawan Mohamad dan kelompoknya keluar dari Ekspres pada tahun 1970 dan menerbitkan Majalah Tempo kali pertama pada 6 Maret 1971. Hingga saat ini, Tempo merupakan salah satu media berintegritas paling tinggi di jajaran media-media besar tanah air. judi bola

Di tahun 1996, Tempo memperluas bisnisnya menjadi online dengan nama Tempointeraktif. Berganti nama menjadi Tempo.co, saat ini situs media tersebut berisi beragam topik mulai dari nasional, metro, bisnis, olahraga, teknologi, gaya hidup, dan lain-lain. https://americandreamdrivein.com/

2. Kompas

Media Digital Indonesia Terpopuler

Kompas merupakan salah satu media dengan sejarah panjang. Berawal dari surat kabar harian, Kompas telah bertransformasi menjadi media digital dengan nama Kompas.id dan Kompas.com. Sebagai media cetak, Kompas pertama kali terbit pada 28 Juni 1965 setelah mengalami beberapa masalah dalam penerbitannya. Saat ini, Kompas menjadi salah satu media paling kredibel dan dipercaya untuk mendapatkan informasi.

Kemudian, Kompas cetak mulai merambah lebih jauh ke pembaca menjadi Kompas.com, sumber media online pada tahun 1996 (awalnya kompas.co.id pada tahun 1995). Tiga tahun kemudian, Kompas online berkembang menjadi unit bisnis tersendiri di bawah naungan PT Kompas Cyber Media.

3. Magdalene

Ingin membaca media yang terfokus mengangkat isu-isu feminisme, pluralisme dan progresif? Magdalene adalah sebuah media yang tepat. Selain itu, Magdalene juga selalu membuka kesempatan untuk para pembacanya yang ingin berkontribusi dalam bentuk tulisan. Saat ini, kita dapat membaca Magdalene dengan dua bahasa yaitu Indonesia dan Inggris. Selalu mengangkat isu menarik serta edukatif utamanya untuk perempuan, Magdalene menjadi salah satu media niche yang digemari pembaca.

4. The Jakarta Post

Bersinar sebagai surat kabar harian, The Jakarta Post terbit kali pertama di tahun 1983, The Jakarta Post merupakan salah satu media terlaris Indonesia yang penyampaian beritanya menggunakan bahasa Inggris. Sebagai media berbahasa Inggris, The Jakarta Post adalah salah satu harian Indonesia yang selamat dari krisis keuangan Asia tahun 1997 dan sekarang memiliki sirkulasi sebesar 40.000 eksemplar.

Seperti media lainnya, The Jakarta Post juga memiliki situs media online. Menyasar pasar masyarakat asing, juga masyarakat Indonesia yang berpendidikan, saat ini pembaca The Jakarta Post dari masyarakat menengah juga kian meningkat.

5. VICE ID

Fokus untuk pembaca kalangan muda, VICE pada 2016 mengumumkan kehadiran pertamanya di Indonesia pada tahun 2016, tepatnya pada bulan November. Menandai hampir 3 tahun kehadiran media ini di Indonesia, saat ini VICE menjadi salah satu media rujukan kalangan milenial dan gen Z. Ekspansi VICE di Indonesia menandakan langkah pertama VICE dalam perjalanannya di Asia Tenggara. Media asal Kanada ini pada awalnya dibuat pada kisaran tahun 1994-2005 dan memulai media online-nya sejak 2006.

6. Kumparan

Kumparan.com merupakan sebuah media yang didirikan oleh pendiri media Detik.com dengan merangkul beberapa karyawan mereka untuk pengembangannya di awal terbit. Insights dari para pendiri Detik yang juga jurnalis senior ini, mereka tidak melihat banyak perubahan di media online Indonesia (dari awal berdirinya Detik di tahun 1998). Kumparan pertama kali menerbitkan situsnya di tahun 2017 dengan konsep ‘hybrid’, hasil perkawinan antara konsep situs media dengan media sosial. Secara teknis, dalam Kumparan, kamu dapat melihat fitur linimasa seperti pada media sosial. Para pembaca diperbolehkan mengikuti (follow) para penulis atau topik tertentu dengan tujuan para pembaca dapat mengikuti terus perkembangan dari isu yang tertarik mereka ikuti. Dengan konsep yang amat menarik ini, tidak heran Kumparan menjadi salah satu media yang terkenal di hampir seluruh kalangan

7. Tirto.id

Tirto.id mungkin saja jadi salah satu nama media yang pertama muncul saat kita melihat media dengan infografik yang menarik. Tirto.id pertama kali tayang pada tahun 2016 dan selama 3 tahun terakhir, media ini amat konsisten dengan penayangan konten-konten infografiknya yang digemari pembaca. Dengan menyisipkan konten humor dalam infografiknya Tirto.id tentunya digemari pembaca milenial dan Gen Z. Di tahun 2016, Tirto.id mendapatkan penghargaan dari Organisasi Buruh Internasional yang bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) untuk dua kategori yaitu Feature Articles dan Photo Story.

8. Mojok.co

media selow yang mewadahi tulisan para penulis yang punya energi serta kreativitas berlebih. Sebuah media alternatif dengan konten segar dan menghibur. Media untuk bersenang-senang dan bergembira bersama. Mojok.co saat ini menerbitkan artikel dan komik dengan pilihan tema yang beragam. Ada 20 rubrik yang terdiri dari Esai, Komik, Movi, Malam Jumat, Rerasan, Khotbah, Kepala Suku, Versus, Pojokan, Konter, Otomojok, Balbalan, Liputan, Kilas, Moknyus, Nafkah, List, Curhat, Celengan, dan Resah.

Selain menerbitkan tulisan dari para jurnalisnya, Mojok.co juga selalu membuka tangan lebar untuk mempublikasikan tulisan-tulisan esai dari kontributor. Saat ini, Mojok.co juga mengembangkan bisnisnya dengan membuat penerbitan buku dan telah menerbitkan banyak buku-buku fiksi serta non-fiksi menarik.

9. IDN Times

IDN Times memiliki misi yang saklek: yaitu menjadi suara dari para milenial dan Gen Z di Indonesia. Dibuat pada tahun 2014 oleh Winston Utomo dan William Utomo, IDN Media hingga sekarang mengoperasikan 4 media digital: IDN Times, Popbela, Popmama dan Yummy. Winston dan William percaya bahwa konten yang sifatnya mobile, multi-platform dan interaktif adalah gebrakan baru yang saat ini terjadi. Dengan mengedepankan teknologi untuk kenyamanan para pembaca, IDN Media juga mengangkat 8 value yang mereka angkat yaitu kesetaraan gender, kesatuan ras dan etnis, persatuaan dari agama, perbedaan pandangan, anti pelecehan seksual, anti-bully, anti stereotip dan redefining beauty.

10. Whiteboard Journal

Whiteboard Journal bisa dibilang rumahnya komunitas yang hidup di dunia kreatif. Mereka memberikan para pembaca dalam negeri dan dunia internasional akses ke liputan berita harian, ulasan mendalam dan fitur pada lingkup fashion, musik, film, seni & desain, hiburan, publikasi, teknologi, makanan & minuman, perjalanan, dan budaya.

Diterbitkan dari Jakarta, Indonesia, tim Whiteboard Journal ini mengumpulkan konten dari setiap sudut dunia dan mengembangkan perspektif unik tertentu untuk pembaca mereka. Dari Jakarta ke New York hingga Amsterdam, beberapa individu paling berbakat dan terkenal telah menunjukkan kontribusi mereka dalam penulisan dan fotografi untuk jurnal ini, menjadikannya sebagai majalah online yang sangat berbeda dengan kebanyakan media online di luar sana.